Kamis, 18 November 2010

LAPORAN “Observasi Program Bimbingan Konseling di SMA Islam Al Azhar 5 Cirebon”


 -------------------------------------------------------------------------------------------------------------

LAPORAN
“Observasi Program Bimbingan Konseling
di SMA Islam Al Azhar 5 Cirebon”
Diajukan untuk memenuhi Tugas Mandiri
Mata Kuliah           : Bimbingan Konseling
Dosen Pengampu      : Drs.H.Zuardi Bahar,S.H, M.Pd








Disusun Oleh :
Rusli Hamzah
 (07460826)

(Kelas BIO A - Semester 4)

KEMENTERIAN AGAMA RI
JURUSAN IPA BIOLOGI - FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
 ( IAIN )
SYEKH NURJATI
CIREBON,
2010


-------------------------------------------------------------------------------------------------------------

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR         ……………………………………………    i
DAFTAR ISI                         ……………………………………………    ii
BAB I PENDAHULUAN   
  1. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1
  2. Rumusan Masalah       ......................................................................... 2
  3. Tujuan Observasi        …………………………………………… 2
BAB II LANDASAN TEORITIS ………………………………………… 3
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
  1. SubjekPenelitian         ………………………………………………... 4
  2. Tempat dan Waktu Pelaksanaan…………………………………..   4
  3. Prosedur Penelitian     ............................................................................ 4
BAB IV PEMBAHASAN
A.    Keberadaan SMA Islam Al Azhar 5 Cirebon ………………………  5
B.     Visi Misi SMA Islam Al Azhar 5 Cirebon  ……………………….....   6
C.     Jumlah Guru / Karyawan             .……………………………….……6
D.    Jumlah Siswa  ………………………………………………………... 6
  1. Struktur  ………………………………………………………………. 7
  2. Keberadaan BK Di SMA Islam AlAzhar 5 Cirebon … ……………   8
G.    Sistem Pelayanan Bk Di Sekolah  ……………………………………9
  1. Pola dan Teknik Layanan BK di Sekolah  ………………………… 11
BAB V PENUTUP
  1. Kesimpulan                 ………………………………………………   13
  2. Saran                            ………………………………………………   13
LAMPIRAN-LAMPIRAN

__________________________________________________________________________________



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
            Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional pendidikan, mengamanatkan bahwa setiap satuan pendidikan harus menyusun kurikulum yang disebut Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan atau KTSP.
Pada penerapan KTSP, Guru Bimbingan Konseling di sekolah memberikan pelayanan Bimbingan dan Konseling dalam memfasilitasi “Pengembangan Diri” siswa sesuai minat , bakat serta mempertimbangkan tahapan tugas perkembangannya. Mengingat adanya keberagaman individu siswa maupun keberagaman kemampuan Guru Bimbingan Konseling di sekolah maka perlu ditegaskan bahwa pelaksanaan bimbingan konseling di sekolah harus menyusun program guna mengakomodasi Undang-undang nomor 20 tahun 2003 dan Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005 tersebut beserta peraturan-peraturan yang menyertainya.
Permendiknas Nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi yang didalamnya memuat struktur kurikulum, telah mempertajam perlunya disusun dan dilaksanakannya program pengembangan diri yang bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga pendidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan Bimbingan dan Konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi, kehidupan social, belajar, dan pengembangan karir peserta didik.
Bimbingan konseling adalah pelayanan bantuan untuk peserta didik baik secara perorangan maupun kelompok, agar mandiri dan berkembang secara optimal, dalam bimbingan pribadi, social, belajar dan karir, melalui berbagai jenis pelayanan dan kegiatan pendukung berdasarkan norma-norma yang berlaku.
Bimbingan dan konseling merupakan upaya proaktif dan sistemik dalam memfasilitasi individu mencapai perkembangan yang optimal, pengembangan perilaku efektif, pengembangan lingkungan perkembangan, dan peningkatan keberfungsian individu dalam lingkungannya. Semua perilaku tersebut merupanan proses perkembangan yakni proses interaksi antara individu dengan lingkungan. Pengampu bimbingan dan konseling adalah guru bimbingan dan konseling atau konselor yang merupakan salah satu kualifikasi pendidik.
Dalam permendiknas Nomor 23 tahun 2006 dirumuskan SKL yang harus dicapai peserta didik melalui proses pembelajaran bidang studi, maka kompetensi peserta didik yang harus dikembangkan melalui pelayanan bimbingan dan konseling adalah kompetensi kemandirian untuk mewujudkan diri (self actualization) dan pengembangan kapasitasnya (capacity development) yag dapat mendukung pencapaian kompetensi lulusan. Sebaliknya, kesuksesan peserta didik dalam mencapai SKL akan secara signifikan menunjang terwujudnya pengembangan kemandirian.

B.     Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam Observasi ini adalah bagaimanakah penerapan bimbingan konseling Islami di SMA Islam Al Azhar 5 Cirebon
C.    Tujuan Observasi
                         Observasi ini bertujuan untuk mengetahui penerapan bimbingan konseling Islami di SMA Islam Al Azhar 5 Cirebon dan untuk mengetahui adakah hambatan dalam menerapkan bimbingan konseling Islami tersebut

     BAB II
LANDASAN TEORITIS

Sebagai suatu kegiatan professional dan ilmiah, pelaksanaan konseling bertitik tolak dari teori-teori yang dijadikan sebagai acuannya. Pada umumnya teori diartikan sebagai suatu pernyataan prinsip-prinsip umum yang didukung oleh data untuk menjelaskan suatu fenomena. Dengan demikian, maksud suatu teori adalah untuk menggambarkan dan menjelaskan fenomena. Lahirnya suatu teori mempunyai ikatan dasar pribadi, sosiologis, dan filosofis. 
Teori-teori konseling muncul bersamaan dengan munculnya konseling itu sendiri sejak permulaan abad 20. Sebagaimana dikatakan di atas, pemunculan suatu teori berkaitan dengan pribadi pembuatnya, waktu dan tempat, kondisi social budaya, dan filsafat. Demikian pula pemunculan teori-teori konseling mempunyai karakteristik seperti itu.
Peranan konselor menurut teori “Sifat dan factor” adalah memberitahukan konseli tentang berbagai kemampuannya yang diperoleh konselor melalui hasil testing. Berdasarkan hasil testing pula ia mengetahui kelemahan dan kekeuatan kepribadian konseli. Konselor membantu konseli menentukan tujuan yang akan dicapainya sesuai dengan bakat hasil tes. Juga dengan memberitahukan sifat serta bakat konseli, maka konseli bias meneglola hidupnya sendiri sehingga dapat hidup lebih berbahagia. Pendekatan teori ini sering disebut kogitif rasional, karena peranan konselor dalam konseling ialah memberitahukan, memberi informasi, dan mengarahkan konseli.






BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A.    Subjek Penelitan
Yang menjadi subjek penelitian dalam kegiatan Observasi Bimbingan Konseling ini adalah Guru Bimbingan Konseling SMA Islam Al Azhar 5 Cirebon.

B.     Tempat dan Waktu Pelaksanaan
Tempat pelaksanaan kegiatan observasi Bimbingan Konseling ini dilaksanakan secara langsung oleh peneliti. Dan waktu pelaksanaan kegiatan observasi Bimbingan Konseling ini dilaksanakan pada saat jam pelajaran kurikulum kelas sedang berlangsung, tetapi tidak menggangu proses belajar mengajar siswa, karena di lakukan kuliah umum di ruangan multimedia. Dan dengan jadwal observasi 1 x pertemuan (secara kondisional dan fleksibelitas) tatap muka bersama para Guru Bimbingan Konseling yaitu pada tanggal 31 Mei 2010.

C.    Prosedur Penelitian
Prosedur kerja yang peneliti lakukan atas tindakan penelitian Bimbingan Konseling Sekolah SMA Islam Al Azhar 5 Cirebon ini adalah dengan mengikuti kuliah umum yang disampaikan oleh Guru Bimbingan Konseling, kemudian peneliti mengajukan beberapa pertanyaan kepada Guru Bimbingan Konseling tersebut, serta meminta berbagai data yang dapat dijadikan sumber data penelitian, yang akhirnya peneliti olah menjadi laporan observasi Bimbingan Konseling Sekolah ini.





BAB IV
PEMBAHASAN
A.    KEBERADAAN SMA ISLAM AL AZHAR 5 CIREBON
 SMA Islam Al Azhar 5 Cirebon adalah merupakan sekolah swasta unggulan di Kota Cirebon. Sekolah Islam ini berdiri sejak tahun 1995 yang bertempat di Jl. Pilang Setrayasa No.17 Cirebon dan mulai memiliki keunggulan dan prestasi yang sangat baik dari tahun ke tahun.
Sekolah Islam ini bernaung pada Al Azhar pusat Jakarta yang didirikan oleh Yayasan Pesantren Islam Putera Bangsa. Adapun SMA  Islam Al Azhar 5 Cirebon diketuai oleh H.Sudarto, S.T dan Kepala Sekolah dipimpin oleh Drs.H.Abu Malik, M.Pd.
SMA Islam Al Azhar 5 Cirebon telah Terakreditasi "A" dengan nomor : 420/599 - DIKMRNTI / 2005  dengan nomor NDS:B.2401006  NSS: 304026301031 NIS: 300150 
SMA Islam Al Azhar dibangun diatas luas tanah 5 hektar dan telah dibangun seluas 1.5 hektar diantaranya gedung sekolah, masjid  & kolam.  Sedangkan SMA Islam Al Azhar 5 Cirebon memiliki fasilitas diantaranya: Lapangan Basket, Lapangan Volly, Panjat Dinding, Lab. Bahasa, Lab.Fisika & Kimia, Lab.Komputer, Masjid, Kolam Pemancingan dan Gedung Pertemuan
Kegiatan Ekstrakurikuler yang ada di SMA Islam Al Azhar 5 Cirebon antara lain adalah Basket Ball, Footsal, Pramuka, Paskibra, PMR, Pencak Silat, Pecinta Alam (IPALAHAR), RIAZ ( Keagamaan ), Drum Band, Tari Daerah, Degung,  Komunitas Anak Creative ( Mutimedia Creative).




B.     VISI MISI SMA ISLAM AL AZHAR 5 CIREBON
Adapun Visi dan Misi dari SMA Islam Al Azhar 5 Cirebon, adalah sebagai berikut:
V I S I
1.      Mewujudkan Sistem Pendidikan yang bernuansa IMTAQ dan IPTEK
2.      Melahirkan Guru yang berkualitas tinggi ilmu agama dan umum
3.      Menjadikan SMA Islam Al-Azhar 5 sebagai sekolah unggulan
4.      Mengembangkan syi'ar Islamiyah antar orang tua sekolah dan masyarakat
M I S I
Mewujudkan / Mengupayakan Cendikiawan Muslim yang :
ü  Bertaqwa kepada Allah SWT
ü  Berakhlak Mulia
ü  Terampil
ü  Sehat Jasmani dan Rohani
ü  Mandiri dan Percaya Diri
ü  Kepribadian yang Kuat
ü  Berwatak Pejuang
ü  Mampu Mengembangkan diri dan Keluarga
ü  Bertanggung Jawab terhadap pembangunan umat dan bangsa.

C.    JUMLAH GURU / KARYAWAN
SMA Islam Al Azhar 5 Cirebon memiliki Staf Pengajar (Guru) yang berjumlah 32 orang dengan rincian jenjang pendidikan gelar Sarjana berjumlah 26 orang dan Magister 6 Orang. Sedangkan Untuk Staf Karyawan  berjumlah 13 orang karyawan.
D.    JUMLAH SISWA
Untuk tahun Pelajaran 2009/2010 ini SMA Islam Al Azhar 5 Cirebon memiliki siswa yang berjumlah 389 orang, dengan rincian untuk kelas X berjumlah 149 orang, kelas XI 129 orang, dan kelas XII 111 orang.
E.     STRUKTUR
STRUKTUR ORGANISASI
YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM PUTERA BANGSA
PERGURUAN ISLAM AL-AZHAR
SMA ISLAM A-AZHAR 5 CIREBON













SISWA / OSIS

 
 




F.         
G.        


















F.     KEBERADAAN BK DI SMA ISLAM AL AZHAR 5 CIREBON
Keberadaan BK (Bimbingan dan Konseling) di SMA Islam Al Azhar 5 Cirebon ini resminya bernama BP (Bimbingan Profesi) istilah lain dari BK, namun tetap sama pengertiannya. BP/BK di Sekolah Islam ini mempunyai sebuah slogan atau semboyan yaitu “BP-Sahabat Anda”  yang terpampang tepat di pintu masuk ruang BP di Sekolah tersebut. Ruangan BP tersebut berada di lantai 2 gedung Sekolah tersebut.
BP/BK di SMA Islam Al Azhar 5 Cirebon ini memiliki dua orang Guru Kanselor yang bertanggung jawab terhadap tugasnya sebagai konselor di Sekolah tersebut. Ialah Bapak Drs.H.Nasir,M.Pd dan Ibu Sri Nurhaeni,S.Psi. yang mengomandoi Konseling di Sekolah Islam ini. keduanya merupakan orang-orang yang kompeten serta professional di bidang Konseling. Hal ini dapat dilihat dari latar belakang pendidikan keduanya, Bapak Drs.H. Nasir,M.Pd studi Magisternya adalah di Jurusan BP di IKIP (UPI) Bandung serta Ibu Sri Nurhaeni,S.Psi beliau adalah merupakan lulusan dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta Jurusan Psikologi, dengan gelar Sarjana Psikologi.
Jumlah jam tugas konseling untuk Bapak Drs.H.Nasir,M.Pd selaku Koordinator Guru BP adalah sebanyak 39 jam dari 5 hari, sedangkan untuk Ibu Sri Nurhaeni,S.Psi sebanyak 24 jam dari 5 hari.
Adapun fungsi dari BP/BK di Sekolah pada umunya memiliki fungsi antara lain, sebagai berikut :
1.      Fungsi Pemahaman
Fungsi BK yang akan menghasilkan pemahaman tentang sesuatu oleh pihak-pihak tertentu sesuai dengan kepentingan pengembangan peserta didik, baik pemahaman tentang diri peserta didik, lingkungan maupun lingkungan “yang lebih luas”.
2.      Fungsi Pencegahan
Fungsi BK yang akan mengsilkan tercegahnya atau terhindarnya peserta didik dari berbagai permasalahan yang mungkin timbul, yang akan dapat mengganggu, menghambat, ataupun menimbulkan kesulitan dan kerugian-kerugian tertentu dalam proses perkembangannya.
3.       Fungsi Pengentasan
Fungsi BK yang akan menghasilkan terentaskannya atau teratasinya berbagai permasalahan yang dialami oleh peserta didik.
4.       Fungsi Pemeliharaan dan Pengembangan
Fungsi BK yang akan menghasilkan terpelihara dan terkembangkannya berbagai potensi dan kondisi positif peserta didik dalam rangka perkembangan dirinya secara mantap dan berkelanjutan.
Sedangkan azas-azas dari Bimbingan dan Konseling di Sekolah, antara lain adalah  sebagai berikut :
1. Azas Kerahasiaan
2. Azas Kesukarelaan
3. Azas Keterbukaan
4. Azas Kegiatan
5. Azas Kemandirian
6. Azas Kekinian
7. Azas Kedinamisan
8. Azas Keterpaduan
9. Azas Kenormatifan
10. Azas Keahlian
11. Azas Alih Tangan
12. Azas Tut Wuri Handayani

G.    SISTEM PELAYANAN BK DI SEKOLAH
Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, guru Bimbingan dan Konseling (Konselor) memiliki karakteristik yang berbeda dengan guru pengampu mata pelajaran. Guru Bimbingan Konseling lebih mengedepankan dan menitik beratkan pada pendekatan interpersonal serta sarat dengan nilai. Sedangkan guru mata pelajaran lebih mengutamakan pendekatan instruksional dan terkait dengan bahan ajar dari mata pelajaran yang diampunya. Kendati demikian, keduanya tetap memiliki tujuan yang sama yaitu terwujudnya perkemangan pribadi peserta didik secara optimal. Terkait dengan penilaian portofolio dalam rangka sertifikasi, yang membedakan antara guru pengampu mata pelajaran dengan guru Pembimbing terletak pada komponen perencanaan dan pelaksanaan kegiatan.
Bukti fisik penilaian dalam merencanakan kegiatan Bimbingan dan Konseling, berbentuk:
1.      Mengumpulkan 5 buah Program Pelayanan Bimbingan dan Konseling (PPBK) yang berbeda, dengan aspek-aspek penilaian meliputi : (a) perumusan tujuan pelayanan; (b) pemilihan dan pengorganisasian materi pelayanan; (c) pemilihan instrumen/media; (d) strategi pelayanan; dan(e) rencana evaluasi dan tindak lanjut.
2.      Mengumpulkan Program Semesteran dan Program Tahunan, dengan aspek-aspek penilaian meliputi :
a)      program semesteran Bimbingan dan konseling, dan
b)      program tahunan Bimbingan dan konseling
Sedangkan bukti fisik penilaian dalam pelaksanaan pelayanan berbentuk Laporan Pelaksanaan Program Pelayanan Bimbingan dan Konseling (PPBK) , dengan aspek-aspek penilaian meliputi :
1)      Agenda kerja guru bimbingan dan konseling (konselor)
2)       Daftar konseling
3)      Data kebutuhan dan permasalahan konseling
4)       Laporan bulanan
5)       Laporan semesteran/tahunan
6)      Aktivitas pelayanan Bimbingan dan Konseling :
o   Pemahaman : (antara lain : sosiometri, kunjungan rumah, catatan anekdot, konferensi kasus).
o   Pelayanan langsung : (antara lain : konseling individual, konseling kelompok, konsultasi, bimbingan kelompok, bimbingan klasikal, referal).
o   Pelayanan tidak langsung : (antara lain : papan bimbingan, kotak masalah, bibliokonseling, audio visual, audio, media cetak : liflet, buku saku)
7)      Laporan hasil evaluasi program, proses, produk bimbingan dan konseling serta tindak lanjutnya.
Implikasi dari adanya ketentuan penilaian di atas, maka guru bimbingan dan konseling (konselor) mutlak harus mampu merencanakan kegiatan pelayanan secara tertulis , yang didalamnya mengandung aspek-aspek yang menjadi bahan penilaian serta dapat mendokumentasikan secara baik dan tertib.
Begitu juga dalam pelaksanaan layanan, guru bimbingan dan konseling dituntut untuk melakukan kegiatan pencatatan atas segala aktivitas yang dilakukannya dan melaporkannya kepada pihak yang kompeten, khususnya kepada kepala sekolah selaku atasan langsung.

H.    POLA dan TEKNIK LAYANAN BK DI SEKOLAH
Pola layanan BK di SMA Islam Al Azhar adalah sama seperti pola layanan BK pada umunya. Pola layanan BK di sekolah termuat dalam keempat bidang bimbingan, antara lain adalah :
1.      Bimbingan pribadi
Pelayanan BK membantu siswa menemukan dan memahami serta mengembangkan pribadi yang beriman dan bertakawa terhadap Tuhan YME, mandiri, aktif, kreatif, serta sehat jasmani dan rohani.
2.      Bimbingan sosial
Pelayanan BK membantu siswa dalam proses sosialisasi untuk mengenal dan berhubungan dengan lingkungan social yang dilandasi budi pekerti luhur dan rasa tanggung jawab.
3.      Bimbingan belajar
Pelayanan BK membantu siswa mengembangkan kebiasaan belajar yang baik dalam menguasai pengetahuandan ketrampilan, serta menyiapkannya untuk melanjutkan pendidikan pada tingkat yang lebih tinggi.
4.      Bimbingan karir
Pelayanan BK membantu siswa mengenali dan mulai mengarahkan untuk masa depan karir.
Sedangkan untuk teknik layanan ataupun pendekatan bimbingan konseling di SMA Islam Al Azhar 5 Cirebon  adalah sama seperti pada umunya., yaitu :
a)      Bimbingan Kelompok (Group Guidance))
1.      Masalah yang dirasakan bersama oleh kelompok.
2.      Masalah yang dirasakan individual sebagai anggota kelompok
Bentuk khusus teknik Bimbingan.
   Home room programe
Membuat suasana kelas seperti rumah dengan tujuan mengenal siswa lebih baik sehingga dapat membantu secara efisien.
Dilaksanakan di kelas di luar jam pelajaran untuk membicarakan beberapa hal yang dianggap perlu. Dapat diadakan secara periodic.
   Karyawisata/ field trip
Kegiatan rekreasi yang dikemas denga metode mengajar untuk bimbingan kelompok dengan tujuan siswa dapat memperoleh penyesuaian dalam kelompok untuk dapat kerjasama dan penuh tanggungjawab.
   Diskusi kelompok
   Untuk memecahkan masalah secara bersama. Misalnya masalah belajar, perencanaan suatu kegiatan. Hal ini dapat mengembangkan harga diri.
   Kegiatan kelompok
Dapat memberi kesempatan kepada individu untuk berpartisipasi dengan sebaik-baiknya.
   Organisasi murid
    Sosiodrama
Bermain peran dalam situasi masalah social
   Psikodrama
Bermain peran memecahkan masalah-masalah psychis yang dialami seseorang.
   Remedial teaching
Bentuk: penambahan pelajaran, pengulangan kembali, latihan-latihan, penekanan aspek-aspek tertentu.
Hal ini tergantung dari jenis dan tingkat kesulitan belajar yang dialami siswa.
b)      Konseling Individu  (Individu Counseling)
R  Masalah-maslah yang sifatnya pribadi.
R  Dilakukan dengan face to Face relationship
R  Metode wawancara antara konselor dab kasus
R  Konselor harus bersikap penuh simpati dan empati
Simpati: menunjukkan adanya sikap turut merasakan apa yang sedang dirasakan konselee.
Empati: berusaha menempatkan diri dalam situasi diri konseli dengan segala masalh-masalah yang dihadapinya.
Bentuk Khusus Teknik Konseling:
I  Directive Counseling
-konselor paling berperan
-konselor berusaha mengarahkan konselee sesuai dengan masalahnya.
I  Non-directive Counseling
-berpusat pada konselee
-konselor hanya menampung pembicaraan yang berperan konselee
-konselee bebas bicara, sedangkan konselor menampung dan mengarahkan.
I  Eclective         Counseling
Campuran 2 teknik di atas.




BAB V
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Dari hasil observasi Bimbingan Konseling yang telah dilakukan di SMA Islam AlAzhar 5 Cirebon, ditinjau dari program kerja Bimbingan Konseling yang diselenggarakan oleh Guru Konseling di Sekolah tersebut, yaitu Bapak H.Natsir, M.Pd selaku Koordinator Guru Konseling. Maka saya nilai  sudah sangat baik proses Bimbingan Konseling yang terjadi antara pihak Konseling dalam hal ini Guru Konseling dengan para siswa.

B.     SARAN
Dari penilaian hasil observasi Bimbingan Konseling di SMA Islam Al Azhar 5 Cirebon, maka disarankan agar Sekolah tersebut dapat mempertahankan apa yang telah ada serta meningkatkan kembali kinerja dari Guru Konseling agar dapat terasa manfaatnya bagi para siswa di Sekolah tersebut. Kemudian saran yang terpenting adalah dengan menambah personil dari Guru Konseling, agar pekerjaan yang dilakukan oleh Bapak H.Natsir, M.Pd dan Ibu Sri Nurhaeni,S.Psi selaku Guru Kanselor tidak terlalu berat.








DAFTAR PUSTAKA

Surya, H.Mohamad.2003.Teori-Teori Konseling.Bandung: Pustaka Bani Quraisy.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar