HAKIKAT BIOLOGI SEBAGAI ILMU
Di antara makhluk hidup, manusia
memiliki derajat lebih tinggi. Ia memiliki sifat “ingin tahu“ yang berasal dari
akal budinya. Kemampuan itu tidak dimiliki makhluk hidup lain (seperti hewan
dan tumbuhan). Sifat keingintahuan manusia adalah ingin tahu lebih banyak akan
segala sesuatu yang ada di lingkungan sekitarnya. Sifat ini mendorong manusia
untuk melakukan penelitian. Dengan penelitian tersebut, manusia dapat menjawab
ketidaktahuan serta mampu memecahkan permasalahan yang dihadapinya.
Seiring dengan perkembangan
zaman, sifat keingintahuan manusia semakin berkembang. Hal itu dilakukan dengan
cara mempelajari, mengadakan pengamatan dan penyelidikan untuk menambah
pengetahuan dan keterampilannya tentang makhluk hidup seperti manusia, hewan,
dan tumbuhan serta alam sekitarnya. Ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang
makhluk hidup disebut biologi atau ilmu hayat.
Mengapa kita perlu mempelajari ilmu biologi? Apa saja
manfaat atau kegunaan kita mempelajari ilmu tersebut? Pelajarilah materi
berikut ini dengan baik!
ILMU BIOLOGI
Semua makhluk hidup seperti
tumbuhan, hewan, dan manusia adalah ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Di antara
ciptaan-Nya, manusia merupakan makhluk hidup yang paling sempurna karena diberi
akal budi. Dengan akal budi, manusia senantiasa memiliki sifat ingin tahu
sehingga terciptalah berbagai macam ilmu pengetahuan. Dengan ilmu pengetahuan,
manusia mampu mengubah kehidupan dari zaman prasejarah primitif yang dikenal
dengan zaman batu sampai sekarang ini menjadi zaman modern.
Di era globalisasi seperti
sekarang ini, ilmu pengetahuan berkembang sangat cepat yang tidak lagi dibatasi
oleh ruang dan waktu. Contohnya, jika terjadi suatu peristiwa di suatu wilayah,
misalnya peristiwa perang antara Irak – Amerika Serikat; terjadinya bencana
gelombang pasang tsunami di Daerah Istimewa Aceh, maka hanya dalam hitungan
menit, bahkan detik peristiwa tersebut dapat segera diketahui pihak di wilayah
lain, walaupun dari jarak yang cukup jauh. Begitu juga dengan ilmu biologi yang
telah mencapai perkembangan luar biasa karena telah mencapai pengetahuan
substansi kehidupan sampai pada tingkat molekuler. Contoh manfaat ilmu biologi
pada tingkat molekuler, yaitu peristiwa terjadinya bom Bali. Pada peristiwa itu
pelaku peledakan ikut hancur bersama bomnya, maka satu-satunya cara untuk
mengetahui identitas pelaku peledakan yaitu hanya dengan menggunakan tes DNA
yang terdapat pada tingkat molekuler.
Pengertian Ilmu
Jika manusia merasa lapar, upaya apakah yang akan dilakukan?
Dorongan rasa lapar menyebabkan manusia berupaya mencari makanan, yaitu dengan
mencoba-coba memakan tumbuhan atau hewan yang ada di sekitarnya. Usaha tersebut
terkadang salah dan terkadang benar. Namun, akhirnya dari pengalaman tersebut
manusia sudah mampu membedakan antara tumbuhan dan hewan yang bisa
dimakan maupun yang tidak bisa dimakan.
Sumber bahan makanan manusia
antara lain berasal dari hewan, misalnya daging sapi, ayam, dan lain-lain.
Semula manusia memakannya dengan olahan yang sederhana. Selanjutnya, sejalan
dengan perkembangan pemikiran, manusia mulai mencari cara menjadikan makanannya
lebih berkualitas, misalnya daging untuk bahan makanan diolah agar menjadi
lebih baik kualitasnya, seperti agar lebih lunak, higienis, serta bebas dari
kuman penyakit. Bagaimana syarat-syarat itu bisa terpenuhi? Akhirnya manusia
menemukan gagasan, yaitu dengan cara menggoreng, merebus, membakar, atau dengan
proses yang lain. Peristiwa tersebut merupakan contoh dari awal mula ditemukan
ilmu, yaitu dengan cara berpikir sederhana dan dilakukan dengan cara
mencoba-coba, sampai selanjutnya mendapatkan pengalaman yang menjadi dasar
sebuah pengetahuan.
Seiring dengan perkembangan
zaman, pola pikir manusia semakin berkembang pula. Manusia mulai memikirkan
tentang alam sekitar berdasarkan rasa keingintahuannya, dengan mengadakan
pengamatan dan penyelidikan sehingga ilmu pengetahuan semakin berkembang dengan
pesat. Hal ini saling terkait dengan kehidupan masyarakat yang sejalan dengan
perkembangan teknologi. Contohnya, penemuan varietas bibit unggul, kawin suntik
pada sapi, kelapa hibrida, padi hasil mutasi buatan dari Batan, yaitu padi
jenis Atomita yang berguna untuk meningkatkan produksi pangan bagi manusia.
Akan tetapi, di sisi lain dengan adanya dengan kemajuan ilmu pengetahuan dapat
menimbulkan dampak negatif, seperti timbulnya pencemaran lingkungan.
Anda tentu sudah mengetahui bahwa
ilmu pengetahuan merupakan kumpulan konsep, prinsip, hukum, dan teori yang
dibentuk melalui serangkaian kegiatan ilmiah. Bagaimana sifat atau ciri suatu
ilmu pengetahuan? Suatu pengetahuan dapat disebut sebagai ilmu apabila memenuhi
syarat atau ciri-ciri sebagai berikut.
Memiliki Objek Kajian
Suatu ilmu harus memiliki objek
kajian, contoh ilmu matematika memiliki objek kajian berupa angka-angka, ilmu
kimia memiliki objek kajian berupa zat-zat beserta sifatnya. Bagaimana dengan
objek kajian biologi?
Memiliki Metode
Pengembangan ilmu pengetahuan
tidak dapat dilakukan secara asal-asalan, tetapi menggunakan cara atau metode
tertentu. Metode yang digunakan itu bersifat baku dan dapat dilakukan oleh
siapapun. Metode apakah yang digunakan untuk menemukan kebenaran secara ilmiah?
Coba ingatlah kembali pelajaran tentang metode ilmiah yang Anda pelajari di
SMP/MTs!
Bersifat Sistematis
Dalam biologi, jika kita akan
mempelajari tentang sel, maka materi yang akan kita pelajari perlu mendapat
dukungan materi lain, misalnya tentang jaringan, organ, sistem organ, dan
individu. Demikian pula sebaliknya, sehingga pengetahuan-pengetahuan itu tidak
bertolak belakang. Ilmu pengetahuan bersifat sistematis adalah bahwa sebuah
pengetahuan harus memiliki hubungan ketergantungan dan teratur, tidak boleh ada
unsur-unsur yang saling bertolak belakang.
Bersifat universal
Apakah yang dimaksud dengan
universal? Coba Anda ingat kembali tentang materi reproduksi yang terjadi pada
makhluk hidup! Reproduksi seksual selalu dimulai dengan adanya pertemuan antara
sperma dan sel telur. Anda pikirkan, apakah hal itu berlaku untuk semua jenis
makhluk hidup? Jika benar, berarti ilmu itu berlaku secara umum atau bersifat
universal. Jadi, kebenaran yang disampaikan oleh ilmu harus berlaku secara
umum.
Bersifat Obyektif
Bagaimana jika ilmu bersifat
tidak objektif? Dapatkah ilmu itu dimanfaatkan untuk kesejahteraan manusia?
Sebuah ilmu harus menggambarkan keadaan secara apa adanya, yaitu mengandung
data dan pernyataan yang sebenarnya (bersifat jujur), bebas dari prasangka,
kepentingan, atau kesukaan pribadi.
Saat ini, ilmu biologi sudah
mengalami perkembangan yang luar biasa. Telah disebutkan di awal materi bahwa
pada saat terjadi peristiwa bom Bali, untuk mengungkap identitas pelaku
peledakan bom tidak bisa dilakukan dengan menggunakan sidik jari karena tubuh
pelaku peledakan bom juga ikut hancur. Untuk mengetahui identitas pelaku hanya
dapat digunakan satu cara, yaitu dengan menggunakan tes DNA yang berasal dari
serpihan tubuh pelaku peledakan yang kemudian dicocokkan dengan DNA orang
tuanya.
Bersifat Analitis
Ingatlah kembali pelajaran IPA saat Anda belajar di SMP/MTs!
Jika ingin mempelajari struktur dan fungsi tumbuhan, maka Anda akan mempelajari
bagian-bagian yang lebih rinci, yaitu akar, batang, daun, dan sebagainya.
Itulah sebabnya kajian suatu ilmu dapat terbagi-bagi menjadi bagian yang lebih
rinci guna memahami berbagai hubungan, sifat, serta peranan dari bagian-bagian
tersebut.
Bersifat verifikatif
Suatu ilmu mengarah pada
tercapainya suatu kebenaran. Misalnya, teori tentang Generatio
Spontanea, menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari benda mati yang
sudah diyakini kebenarannya, tetapi akhirnya teori itu digugurkan dengan teori Biogenesis,
menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk hidup juga. Akhirnya teori
ini diyakini kebenarannya sampai sekarang.
Coba Anda pikirkan, apakah suatu
konsep yang diperoleh hanya dengan mengira-ngira atau menerka saja dan hasilnya
berupa pendapat atau perkiraan dapat juga disebut sebagai ilmu?
Objek Kajian Biologi
Sekarang Anda sudah memahami
tentang ilmu pengetahuan beserta sifat-sifatnya. Biologi merupakan salah satu
cabang ilmu pengetahuan. Ilmu biologi sering pula disebut ilmu hayat, yaitu
ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang makhluk hidup. Ketika mempelajari
biologi di SMP/MTs, tentu saja Anda sudah pernah melakukan pengamatan dan
melaksanakan eksperimen. Semakin banyak objek yang Anda amati, semakin banyak
pula yang dapat Anda eksperimenkan.
Objek kajian biologi meliputi
manusia, hewan, tumbuhan, serta mikroorganisme yang dapat dilihat dengan mata
telanjang maupun dengan menggunakan bantuan alat, misalnya mikroskop. Jika Anda
mengamati dengan mata telanjang, kesan apa yang Anda peroleh dari suatu objek?
Anda hanya dapat mengamati tentang warna, bentuk, wujud, serta ukuran objek.
Apakah pengamatan tersebut sudah cukup untuk dalam suatu kegiatan ilmu
pengetahuan? Tentu saja masih banyak yang harus kita ketahui tentang berbagai
hal dari suatu objek,
seperti berat benda, rasa, bau,
suhu, kasar halus, bunyi atau suara dan sifat lainnya, sehingga alat indra
manusia memiliki keterbatasan untuk mengamatinya.
Jika Anda mengamati jasad renik
atau melihat benda yang jaraknya sangat jauh, apakah Anda mampu mengamati
dengan mata telanjang? Tentu saja tidak, Anda memerlukan alat bantu, seperti
mikroskop atau teleskop
Seiring dengan berkembangnya
bermacam-macam ilmu pengetahuan, biologi sebagai ilmu pengetahuan alam juga
berkembang, sehingga objek kajian ilmu biologi semakin banyak. Para ilmuwan
tidak sanggup lagi mempelajari secara mendalam seluruh kajian biologi sebagai
satu objek studi yang akan dipelajari. Berdasarkan hal itu, maka ilmu biologi
memiliki cabang ilmu spesifik dan objek kajian yang semakin khusus untuk
memudahkan cara pembelajarannya, mengingat pada umumnya seseorang hanya mampu
mendalami salah satu cabang ilmu. Ibarat pohon, ilmu biologi memiliki
cabang-cabang seperti berikut.
Anatomi : Ilmu yang
mempelajari tentang bagian-bagian struktur tubuh dalam makhluk hidup
Agronomi : Ilmu yang
mempelajari tentang tanaman budidaya Andrologi : Ilmu yang
mempelajari tentang macam hormon dan kelainan reproduksi pria Algologi :
Ilmu yang mempelajari tentang alga/ganggang Botani : Ilmu yang
mempelajari tentang tumbuhanBakteriologi : Ilmu yang mempelajari
tentang bakteri Biologi molekuler : Ilmu yang mempelajari
tentang kajian biologi pada tingkat molekul Bioteknologi :
Ilmu yang mempelajari tentang penggunaan penerapan proses biologi secara
terpadu yang meliputi proses biokimia, mikrobiologi, rekayasa kimia untuk bahan
pangan dan peningkatan kesejahteraan manusiaEkologi : Ilmu yang
mempelajari tentang hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan
lingkungan Embriologi : Ilmu yang mempelajari tentang
perkembangan embrio Entomologi : Ilmu yang mempelajari tentang
serangga Evolusi : Ilmu yang mempelajari tentang perubahan
struktur tubuh makhluk hidup secara perlahan-lahan dalam waktu yang lama Epidemiologi :
Ilmu yang mempelajari tentang penularan penyakit Eugenetika :
Ilmu yang mempelajari tentang hukum pewarisan sifat Endokrinologi :
Ilmu yang mempelajari tentang hormonEnzimologi : Ilmu yang
mempelajari tentang enzim Fisiologi : Ilmu yang mempelajari
tentang faal (fungsi kerja) organ tubuh Fisioterapi : Ilmu
yang mempelajari tentang pengobatan terhadap penderita yang mengalami
kelumpuhan atau gangguan otot Farmakologi : Ilmu yang
mempelajari tentang obat-obatan Genetika : Ilmu yang
mempelajari tentang pewarisan sifatHistologi : Ilmu yang
mempelajari tentang jaringan Higiene : Ilmu yang mempelajari
tentang pemeliharaan kesehatan makhluk hidup Imunologi : Ilmu
yang mempelajari tentang sistem kekebalan (imun) tubuh Ichtiologi :
Ilmu yang mempelajari tentang ikan Karsinologi : Ilmu yang
mempelajari tentang crustacea Klimatologi : Ilmu yang
mempelajari tentang iklimLimnologi : Ilmu yang mempelajari tentang
perairan mengalir Mikrobiologi : Ilmu yang mempelajari tentang
mikroorganisme Malakologi : Ilmu yang mempelajari tentang
moluskaMorfologi : Ilmu yang mempelajari tentang bentuk atau ciri
luar organisme Mikologi : Ilmu yang mempelajari tentang jamur Organologi :
Ilmu yang mempelajari tentang organOnthogeni : Ilmu yang
mempelajari tentang perkembangan makhluk hidup dari zigot menjadi dewasa Ornitologi :
Ilmu yang mempelajari tentang burung Phylogeni : Ilmu yang
mempelajari tentang perkembangan makhluk
hidup Patologi :
Ilmu yang mempelajari tentang penyakit dan pengaruh- nya bagi manusiaPalaentologi :
Ilmu yang mempelajari tentang fosil Parasitologi : Ilmu yang
mempelajari tentang makhluk parasit Protozoologi : Ilmu yang
mempelajari tentang Protozoa Sanitasi : Ilmu yang mempelajari
tentang kesehatan lingkungan Sitologi : Ilmu yang mempelajari
tentang sel Taksonomi : Ilmu yang mempelajari tentang penggolongan
makhluk hidup Teratologi : Ilmu yang mempelajari tentang cacat
janin dalam kandungan Virologi : Ilmu yang mempelajari tentang
virus Zoologi : Ilmu yang mempelajari tentang hewan.
Metode Dalam Ilmu Biologi
Pernahkah Anda berpikir, mengapa
para ilmuwan bisa menemukan teori atau hukum dalam ilmu pengetahuan?
Sebenarnya, mereka bukan orang-orang yang super, tetapi mereka memiliki
kelebihan dalam hal ketekunan, kerajinan, serta tidak mudah merasa putus asa.
Keberhasilan tidak hanya ditentukan oleh kecerdasan saja, tetapi harus didukung
dengan kerja keras dan ketekunan sehingga dapat diperoleh suatu keberhasilan.
Para ilmuwan tersebut bekerja
secara sistematis, tekun, teliti, dan disiplin. Metode apakah yang digunakan
para ilmuwan tersebut? Coba ingat kembali langkah-langkah metode ilmiah yang
telah Anda pelajari di SMP/MTs! Langkah-langkah metode ilmiah yang digunakan
ilmuwan sehingga berhasil menemukan suatu ilmu adalah sebagai berikut.
a. Menemukan dan merumuskan
masalah. b. Merumuskan hipotesis (menyusun dugaan sementara). c. Merancang
eksperimen untuk merancang hipotesis. d. Melakukan percobaan. e. Mengadakan
observasi atau pengumpulan data. f. Menarik kesimpulan. g. Menguji kesimpulan
dengan eksperimen lain. h. Merumuskan hukum, konsep, atau prinsip.
Bagaimana cara mempelajari ilmu
biologi? Apakah Anda harus belajar harus dengan pendekatan fakta, yaitu dengan
cara menghafalkan nama, definisi, dan gambar? Apakah dengan cara hafalan,
data-data tersebut mudah untuk diingat? Daya ingat setiap orang terbatas,
sehingga hafalan tersebut mudah untuk dilupakan. Bagaimana jika belajar dengan
pendekatan konsep? Pendekatan secara konsep merupakan pendekatan dua fakta atau
lebih yang membentuk satu pengertian. Cara belajar seperti ini masih kurang
baik, karena masih banyak fakta dan Anda masih lebih banyak bertindak pasif dan
belum berupaya sendiri.
Kegiatan untuk mempelajari
biologi sebaiknya dengan melakukan pendekatan proses karena Anda akan
mendapatkan fakta atau konsep sendiri. Belajar seperti ini akan dapat bertahan
dalam waktu yang lama dan dapat membentuk sikap serta keterampilan ilmiah,
seperti yang dilakukan ilmuwan terdahulu. Contohnya, Mendel dalam menemukan
ilmu pengetahuan. Apabila Anda belajar dengan melakukan keterampilan proses,
yaitu meliputi kegiatan observasi, menggolongkan, menafsirkan, memperkirakan,
mengajukan pertanyaan, dan mengidentifikasi variabel, maka Anda akan
‘menemukan’ ilmu itu sendiri. Berikut ini langkah-langkah belajar dengan
pendekatan proses.
Mengobservasi
Observasi merupakan hasil dari
pengamatan melalui indra, maka Anda akan belajar dengan mencari gambaran atau
informasi tentang objek penelitian. Hasil apa saja yang kita peroleh dari suatu
pengamatan? Coba Anda sebutkan fungsi alat indra kita. Dengan mata, kita bisa
melihat bentuk, warna, serta gerak suatu objek. Dengan alat pendengaran, kita
bisa mendengar bunyi atau suara. Dengan lidah, kita bisa merasakan berbagai
rasa, dengan perabaan bisa mengetahui permukaan objek, adapun dengan penciuman
kita bisa merasakan macam-macam bau.
Dalam mempelajari biologi,
kegiatan observasi ini bisa dibantu dengan alat bantu, antara lain mikroskop,
kertas lakmus, lup, termometer, penggaris, dan sebagainya. Hasil observasi
dapat berupa gambar, bagan, tabel, atau grafik.
Menggolongkan
Untuk memudahkan cara mempelajari
suatu objek, maka kita lakukan penggolongan suatu objek itu. Jika kita
melakukan kegiatan untuk menggolongkan makhluk hidup, maka hasilnya dapat
berupa bagan. Contoh: Jika Anda diminta membuat penggolongan
tanaman kembang merak, kembang sepatu, rumput, palem maka contoh hasilnya bagan
sebagai berikut.
Menafsirkan
Menafsirkan artinya memberikan
arti terhadap suatu kejadian berdasarkan kejadian lainnya. Ketika menafsirkan
suatu data, hendaknya kita menggunakan acuan atau patokan.
Contoh: Suatu hari
Anda menanam 10 tanaman cabai di halaman rumah. Tanaman cabai itu tumbuh dengan
subur. Karena beberapa hari kurang perawatan, akhirnya 5 tanaman cabai mati.
Contoh penafsirannya, ada penurunan jumlah populasi tanaman cabai sebesar 5 10
Biji berkeping satu Biji
berkeping dua × 100% = 50%. Penurunan populasi ini mungkin disebabkan oleh
pengaruh cuaca, kekurangan air, suhu, atau kelembapan udara.
Memperkirakan
Kegiatan memperkirakan bukan
berarti meramalkan, tetapi membuat perkiraan berdasarkan pada kejadian
sebelumnya atau hukum-hukum yang berlaku. Contoh: Anda
mengamati pertumbuhan tanaman cabai. Pada hari ke-5 tingginya 4 cm, pada hari
ke-10 tingginya 6 cm, hari ke-15 tingginya 8 cm, dan pada hari ke-20 tingginya
10 cm. Jika dibuat menjadi sebuah grafik,
Mengajukan Pertanyaan
Seringkah Anda memiliki naluri
‘ingin tahu’ untuk mengetahui suatu permasalahan? Untuk menemukan suatu
permasalahan, Anda harus dapat mengembangkan pertanyaan-pertanyaan, misalnya
apa, bagaimana, di mana, kapan, mengapa, dan siapa terhadap suatu objek.
Contohnya, suatu saat Anda mengamati tanaman cabai di sekitar rumah. Tanaman
cabai tersebut sepertinya terlihat akan mati karena banyak daun yang mulai layu
dan menguning, serta banyak bunga yang berguguran. Selanjutnya, tentu akan
timbul pertanyaan untuk mengetahui permasalahan tersebut. Bagaimana ciri
tanaman cabai yang subur dan tanaman cabai yang tidak subur? Adakah ciri-ciri
ketidaksuburan pada tanaman cabai yang Anda amati? Pada bagian mana tanaman itu
terganggu? Mengapa tanaman cabai menjadi tidak subur?
Semua pertanyaan itu perlu dicari
jawabannya. Di antara pertanyaan itu, ada yang bisa dijawab dan ada yang belum
bisa dijawab. Pertanyaan yang belum terjawab merupakan permasalahan yang harus
dicari jawabannya, misalnya dengan cara membaca laporan-laporan dari penemuan
sebelumnya atau bisa juga dengan cara lain.
Mengidentifikasi Variabel
Tentu Anda mengetahui bahwa
pertumbuhan tanaman cabai membutuhkan tanah sebagai tempat tumbuhnya yang
ditunjang dengan pupuk, air, pH, cahaya, suhu, serta udara. Faktor-faktor
pendukung itulah yang dimaksud dengan variabel. Jadi, variabel merupakan
faktor-faktor yang berpengaruh dan memiliki nilai (ukuran tertentu) serta dapat
berubah atau diubah.
Ada tiga jenis variabel, yaitu variabel
bebas, variabel kontrol, dan variabel terikat. Pada contoh
tersebut, tanah sebagai variabel bebas karena akan diteliti pengaruhnya
terhadap pertumbuhan tanaman cabai. Variabel bebas adalah faktor yang dapat
dibuat bervariasi. Adapun faktor seperti cahaya, suhu, pH, air, udara, dan
pupuk merupakan variabel kontrol, yaitu faktor lain yang ikut berpengaruh dan
dibuat sama serta terkendali, sedangkan pertumbuhan tanaman cabai sebagai
variabel terikat, yaitu faktor yang muncul akibat variabel bebas.
Cara Permecahan Masalah Dalam Biologi
Jika Anda sudah mempelajari
biologi dengan cara melakukan pendekatan proses, maka langkah selanjutnya
adalah melakukan eksperimen. Eksperimen merupakan kegiatan melalui tata cara
tertentu yang biasa dilakukan oleh ilmuwan, dengan tujuan untuk memecahkan
masalah atau menemukan jawaban terhadap suatu masalah. Samakah cara yang
dilakukan para ilmuwan untuk memecahkan suatu masalah? Ada beberapa
indikator/petunjuk untuk menyelesaikan suatu masalah dalam pembelajaran
biologi. Apa saja indikator tersebut?
Beberapa indikator yang dipakai
untuk memecahan masalah adalah sebagai berikut.
Merumuskan Masalah
Dari hasil suatu pengamatan akan
timbul suatu permasalahan. Selanjutnya masalah itu dirumuskan, kemudian akan
diperoleh fakta yang berkaitan dengan masalah yang akan dihadapi.
Contoh: Anda ingin
mencoba memberikan pupuk kompos terhadap tanaman cabai. Perubahan kondisi yang
akan diteliti adalah pertumbuhan tanaman cabai, yaitu tentang perubahan tinggi
tanaman serta besar daunnya dibandingkan dengan tanaman cabai yang tidak diberi
pupuk. Selanjutnya, Anda dapat merumuskan suatu masalah, misalnya adakah
pengaruh pupuk kompos terhadap pertumbuhan tanaman cabai? Dari permasalahan ini
kemudian disusun hipotesis/dugaan sementara.
Menguji Hipotesis
Setelah menyusun jawaban
sementara, misalnya bahwa pupuk kompos berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman
cabai, selanjutnya hipotesis itu diuji dengan melakukan eksperimen melalui
tahap-tahap berikut.
Perencanaan
Kegiatan perencanaan ini
dilakukan sebelum melakukan eksperimen, yaitu dengan merencanakan dan
mempersiapkan alat serta bahan terlebih dahulu. Semua peralatan yang dibutuhkan
hendaknya didaftar, jangan sampai ada yang terlupakan atau tidak tersedia saat diperlukan.
Misalnya untuk contoh di atas, maka alat dan bahan yang diperlukan adalah biji
tanaman cabai, pot, tanah, pupuk kompos, air, penggaris/meteran, pensil,
kertas, sekam, cetok, timbangan, dan sendok.
Pelaksanan Eksperimen
Pada tahap ini kegiatan yang
harus dilakukan adalah menyiapkan semua kondisi yang sama terhadap kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol. Pada pelaksanaan eksperimen hendaknya
memperhatikan hal-hal berikut.
Taraf Perlakuan
Kegiatan pada taraf perlakuan
adalah menentukan dan mengontrol variabel. Pada kelompok eksperimen diberikan
perlakuan, sedangkan pada kelompok kontrol tidak.
Misalnya, sesuatu
yang akan dicobakan, yaitu pupuk disebut sebagai variabel bebas,
kemudian diberikan taraf perlakuannya, yaitu dengan memberikan pupuk dengan
dosis yang berbeda-beda. Antara dosis pertama dengan dosis berikutnya sebaiknya
meningkat secara tetap. Misalnya, perlakuan pertama dosisnya 1, perlakuan kedua
dosisnya 2, perlakuan ketiga dosisnya 3, dan seterusnya. Setiap tingkatan
dosisnya naik 1 kali.
Pengendalian Faktor Lain
Jika dalam suatu eksperimen akan
dibuktikan pengaruh pupuk, maka pengaruh faktor lain harus dikendalikan, yaitu
dengan cara memberikan faktor (variabel) pada semua kelompok perlakuan yang
sama. Misalnya, pemberian air, besarnya pot, banyak tanah, jenis cabai, cahaya
matahari, frekuensi pemupukan semuanya harus diperlakukan sama. Variabel ini
dinamakan variabel tak bebas atau variabel terkendali.
Pengulangan
Sebaiknya dalam melaksanakan
perlakuan eksperimen tidak hanya terhadap satu individu atau satu kelompok saja
sebab sangat riskan karena data yang diperoleh bisa mengalami kesalahan yang
tidak disengaja. Selain itu, satu individu/satu kelompok saja tidak bisa
mewakili seluruh populasi.
Misalnya, jumlah setiap perlakuan
ada 3 individu, berarti dalam eksperimen tersebut ada 6 perlakuan akan diulang
sebanyak 3 kali sehingga untuk semua perlakuan terdapat 18 individu. Jadi,
besarnya sampel (jumlah individu/ kelompok yang diberi perlakuan) seluruhnya
adalah 18 individu. Semakin banyak ulangannya, berarti sampel juga semakin
besar, sehingga hasilnya semakin sahih/mendekati kebenaran. Seperti terlihat
pada contoh pemberian pupuk pada tanaman cabai. Pada percobaan 3 tanaman cabai
diberikan pupuk kompos dengan dosis yang berbeda-beda
Pengukuran
Agar diperoleh data yang
kuantitatif dan akurat, sebaiknya dilakukan pengukuran. Misalnya, untuk
mengukur tinggi tanaman cabai, panjang batang, dan lebar daunnya dengan
menggunakan meteran/mistar.
Observasi Dalam Ekserimen
Maksud observasi dalam eksperimen
adalah mengamati dengan teliti perubahan atau gejala yang terjadi ketika
melakukan percobaan dengan maksud mengumpulkan data yang lebih banyak.
Contoh: Percobaan
yang dilakukan pada contoh pengulangan tersebut di atas diketahui ternyata
tanaman cabai mempunyai ketinggian yang berbedabeda walaupun diberikan pupuk
yang sama.
Menjawab Masalah
Dari masalah yang akan dijawab,
melalui kegiatan eksperimen dicari dan ditemukan jawabannya berdasarkan
analisis data yang diperoleh dalam eksperimen, kemudian didiskusikan. Hal ini
bisa dilakukan dengan cara mencari rata-rata dari semua data yang diperoleh
atau diubah ke dalam persen kemudian dibuat grafik. Hasil rata-rata itu
kemudian ditafsirkan dan dijadikan pijakan untuk membuat kesimpulan.
Menguji Jawaban
Tahap ini dilakukan untuk
meyakinkan kebenaran suatu jawaban. Pengujian sekali lagi perlu dilakukan
melalui percobaan seperti contoh di depan. Pengujian ini dilakukan dengan
kondisi dan perlakuan yang sama seperti semula. Contoh dilakukan percobaan
pemberian pupuk kompos terhadap pertumbuhan tinggi tanaman cabai dengan
perlakuan pada sejumlah individu yang sama. Hasilnya menunjukkan bahwa semakin
banyak pemberian pupuk, semakin banyak memberikan hasil yang paling baik dari
sampel yang dicobakan.
Menarik Kesimpulan
Kesimpulan diperoleh berdasarkan
hasil dari eksperimen. Kemungkinan kesimpulan pertama, hipotesis ditolak jika
dugaan sementara tidak sesuai dengan hasil eksperimen. Apabila hipotesis
diterima, berarti dugaan sementara sesuai dengan hasil eksperimen. Manakah
hasil eksperimen yang baik, jika hipotesis ditolak atau diterima? Semua hasil
eksperimen dikatakan baik jika dilakukan dengan prosedur secara ilmiah, contoh
dari hasil percobaan terhadap pemberian pupuk diketahui pemberian pupuk
berpengaruh terhadap pertumbuhan tinggi tanaman cabai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar