Rabu, 30 November 2011

PRAKTIKUM PEMBUATAN YOGHURT (PERANAN BAKTERI DALAM BIDANG PANGAN)


ACARA PRAKTIKUM
PEMBUATAN YOGHURT (PERANAN BAKTERI DALAM BIDANG PANGAN)



A.    Tujuan :
1.      Siswa dapat mengetahui cara pembuatan yoghurt yang baik dan benar, sehingga menghasilkanyoghurt yang berkualitas baik.
2.      Siswa dapat mengetahui peranan bakteri dalam bidang pangan.

B.     Dasar Teori
Yoghurt atau yogurt adalah sebuah produk susu yang dihasilkan oleh bakteri fermentasi susu. Fermentasi dari laktosa menghasilkan asam laktat yang bekerja pada protein susu sehinggamembuat yoghurt lebih padat serta memiliki tekstur dan aroma yang khas. Umumnya yoghurtdibuat menggunakan susu sapi, namun ada beberapa yoghurt juga menggunakan susu kedelai. Yoghurt telah dikonsumsi selama lebih dari 4500 tahun dan telah terkenal di seluruh duniadewasa ini. Yoghurt memiliki kandungan nutrisi yang baik untuk kesehatan. Beberapa dikeunggulan yoghurt adalah kaya protein, memiliki kandungan kalsium, riboflavin, vitamin B6dan vitamin B12 (Anonim 1, 2009).
Ada bukti bahwa produk susu budidaya telah diproduksi sebagai makanan selama paling sedikit 4500 tahun, sejak milenium ke-3 SM. Yoghurt paling pertama kemungkinan terfermentasi secara spontan oleh bakteri liar yang hidup pada tas kulit kambing yang dibawa oleh bangsa Bulgar, orang nomadik yang mulai bermigrasi ke Eropa pada abad ke-2 M dan akhirnya menetap di Balkan pada akhir abad ke-7. Sekarang, banyak negara memiliki yoghurtnya sendiri, walaupun sampai sekarang belum ada bukti yang jelas mengenai siapa yang menemukan yoghurt.
Susu merupakan bahan makanan yang mempunyai nilai gizi tinggi. Hampir semua zatyang dibutuhkan oleh tubuh kita terdapatdalam susu. Susunan yang sempurna ini merupakanmedia yang sangat baik bagi pertumbuhan organisme, sehingga susu sangat peka terhadapkontaminasi mikroorganisme serta sangat mudah menjadi busuk. Teknologi yang diterapkanuntuk mengatasi keadaan tersebut, dengan meningkatkan daya guna susu mencakup usaha-usaha untuk meningkatkan manfaat susu dengan cara mengolahnya menjadi produk lain untuk dapat dipasarkan. Yoghurt adalah salah satu dari hasil pengolahan susu yang mempunyai nilai gizi tinggi. Baik sekali diminum setiap hari oleh setiap orang, terutama bagi mereka yang dietdan intoleransi laktosa. Yoghurt yang beredar dipasaran mempunyai keasaman dan rasa yangtidak sama. Salah satu penyebabnya adalah penggunaan starter yang berbeda atau konsentrasi yang  berbeda.  Konsentrasi  starter  yang  digunakan  akan  mempengaruhi  kecepatanperombakan laktosa, pada waktu dan  suhu inkubasi yang sama sehingga akan  menghasilkan yoghurt yang mempunyai karakteristik yang berbeda. Hal ini merupakan pemikiran bagipenulis untuk mengetahui pengaruh konsentrasi starter pada pembuatan yoghurt terhadapkadar asam, warna, bau, rasa dan tekstur yang disukai konsumen.
Fermentasi susu menjadi yoghurt dilakukan dengan bantuan bakteri asam laktat yaitu Lactobacilus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus. L. Bulgaricus adalah bakteri grampositif berbentuk batang dan tidak membentuk endospora. Dalam susu, L. Bulgaricus akanmengubah laktosa menjadi asam laktat. Bakteri ini bersifat termodurik dan homofermentatif,dengan  suhu  optimum  untuk  pertumbuhannya  sekitar  450 C.  Kondisi  optimum  untuk pertumbuhannya adalah sedikit asam atau sekitar pH 5,5.S. thermophilus adalah bakteri grampositif  berbentuk  bulat,  sering  pertumbuhannya  berbentuk  rantai.  Bakteri  ini  dapatdiklasifikasikan sebagai bakteri homofermentatif dan termodurik dengan pH optimum untuk pertumbuhannya sekitar 6,5 (Helferich dan Westhoff 1980).

C.    Alat dan Bahan
1.      Alat yang digunakan :
ü  Panci untuk merebus
ü  Kompor minyak atau listrik
ü  Toples bervolume 1 liter
ü  Alumunium foil
ü  Lakban putih
ü  Pengaduk
ü  Sendok
2.      Bahan yang digunakan :
ü  Susu murni / susu skim 1 liter
ü  Starter yoghurt / activia 50 ml


D.    Prosedur Kerja
1.      Rebus susu di atas api kecil sambil diaduk-aduk agar t5idak pecah sampai mendidih.
2.      Setelah mendidih (90ºC) pertahankan suhu agar tetap dengan mengangkat dan merebus kembali selama 15-20 menit.
3.      Angkat suhu lalu dinginkan.
4.      Setelah agak dingin (40-45 ºC) pindahkan ke dalam toples yang sudah dibersihkan dan dikeringkan lalu masukkan starter.
5.      Aduk sebentar hingga starter tercampur merata.
6.      Inkubasi pada suhu ruang selama 1 x 24 jam.

2 komentar:

  1. Izin memakai dasar teori sama tujuan buat laporan pembuatan yoghurt ya :) Nice work btw!

    BalasHapus