ACARA PRAKTIKUM
PEMBUATAN YOGHURT (PERANAN BAKTERI DALAM BIDANG
PANGAN)
A. Tujuan :
1.
Siswa dapat mengetahui cara pembuatan yoghurt yang baik dan benar, sehingga menghasilkanyoghurt
yang berkualitas baik.
2.
Siswa dapat
mengetahui peranan bakteri dalam bidang pangan.
B. Dasar Teori
Yoghurt
atau yogurt adalah sebuah produk susu yang dihasilkan oleh bakteri fermentasi susu. Fermentasi dari
laktosa menghasilkan asam laktat yang bekerja pada protein susu sehinggamembuat yoghurt lebih padat serta memiliki tekstur dan
aroma yang khas. Umumnya yoghurtdibuat
menggunakan susu sapi, namun ada beberapa yoghurt juga menggunakan susu kedelai. Yoghurt telah
dikonsumsi selama lebih dari 4500 tahun dan telah terkenal di seluruh duniadewasa ini. Yoghurt memiliki kandungan nutrisi yang
baik untuk kesehatan. Beberapa dikeunggulan yoghurt adalah kaya protein, memiliki
kandungan kalsium, riboflavin, vitamin B6dan vitamin B12 (Anonim 1,
2009).
Ada
bukti bahwa produk susu budidaya telah diproduksi sebagai makanan selama paling
sedikit 4500 tahun, sejak milenium ke-3 SM. Yoghurt paling pertama kemungkinan
terfermentasi secara spontan oleh bakteri liar yang hidup pada tas kulit
kambing yang dibawa oleh bangsa Bulgar, orang nomadik yang mulai bermigrasi ke
Eropa pada abad ke-2 M dan akhirnya menetap di Balkan pada akhir abad ke-7.
Sekarang, banyak negara memiliki yoghurtnya sendiri, walaupun sampai sekarang
belum ada bukti yang jelas mengenai siapa yang menemukan yoghurt.
Susu merupakan bahan makanan yang mempunyai nilai gizi
tinggi. Hampir semua zatyang
dibutuhkan oleh tubuh kita terdapatdalam susu. Susunan yang sempurna ini
merupakanmedia yang sangat baik bagi pertumbuhan organisme, sehingga susu sangat
peka terhadapkontaminasi
mikroorganisme serta sangat mudah menjadi busuk. Teknologi yang diterapkanuntuk mengatasi
keadaan tersebut, dengan meningkatkan daya guna susu mencakup usaha-usaha
untuk meningkatkan manfaat susu dengan cara mengolahnya menjadi produk lain
untuk dapat dipasarkan. Yoghurt adalah
salah satu dari hasil pengolahan susu yang mempunyai nilai gizi tinggi. Baik sekali diminum setiap hari oleh
setiap orang, terutama bagi mereka yang dietdan intoleransi laktosa. Yoghurt yang beredar dipasaran mempunyai keasaman
dan rasa yangtidak sama. Salah satu
penyebabnya adalah penggunaan starter yang berbeda atau konsentrasi yang berbeda. Konsentrasi starter
yang digunakan akan mempengaruhi kecepatanperombakan laktosa, pada waktu dan suhu inkubasi yang sama sehingga akan
menghasilkan yoghurt yang
mempunyai karakteristik yang berbeda. Hal ini merupakan pemikiran bagipenulis untuk mengetahui pengaruh konsentrasi starter
pada pembuatan yoghurt terhadapkadar asam, warna, bau, rasa dan
tekstur yang disukai konsumen.
Fermentasi susu menjadi yoghurt
dilakukan dengan bantuan bakteri asam laktat yaitu Lactobacilus bulgaricus dan Streptococcus
thermophilus. L. Bulgaricus adalah bakteri grampositif berbentuk batang dan
tidak membentuk endospora. Dalam susu, L. Bulgaricus akanmengubah laktosa
menjadi asam laktat. Bakteri ini bersifat termodurik dan
homofermentatif,dengan suhu optimum
untuk pertumbuhannya sekitar
450 C. Kondisi optimum
untuk pertumbuhannya adalah sedikit asam atau sekitar pH 5,5.S.
thermophilus adalah bakteri grampositif
berbentuk bulat, sering
pertumbuhannya berbentuk rantai.
Bakteri ini dapatdiklasifikasikan sebagai bakteri
homofermentatif dan termodurik dengan pH optimum untuk pertumbuhannya sekitar
6,5 (Helferich dan Westhoff 1980).
C.
Alat dan
Bahan
1.
Alat yang digunakan :
ü Panci untuk
merebus
ü Kompor
minyak atau listrik
ü Toples
bervolume 1 liter
ü Alumunium
foil
ü Lakban putih
ü Pengaduk
ü Sendok
2.
Bahan yang digunakan :
ü Susu murni /
susu skim 1 liter
ü Starter
yoghurt / activia 50 ml
D.
Prosedur
Kerja
1.
Rebus susu di atas api kecil sambil diaduk-aduk agar t5idak
pecah sampai mendidih.
2.
Setelah mendidih (90ºC) pertahankan suhu agar tetap
dengan mengangkat dan merebus kembali selama 15-20 menit.
3.
Angkat suhu lalu dinginkan.
4.
Setelah agak dingin (40-45 ºC)
pindahkan ke dalam toples yang sudah dibersihkan dan dikeringkan lalu masukkan
starter.
5.
Aduk sebentar hingga starter tercampur merata.
6.
Inkubasi pada suhu ruang selama 1 x 24 jam.
Izin memakai dasar teori sama tujuan buat laporan pembuatan yoghurt ya :) Nice work btw!
BalasHapusizin copy ya
BalasHapus